Monday, May 9, 2011

Cerita tentang #pencitraan


Saya kira #pencitraan itu seharus nya jujur apa adanya. Seringkali kita menemui orang-orang “bertopeng” di sekitar kita. Dan karena orang-orang tersebut “bertopeng” pada saat berhadapan dengan kita, maka seolah-olah kita merasa menjadi manusia yang “aneh” jika kita tidak ikut-ikutan bertopeng. Saya termasuk orang yang sangat sulit menggunakan topeng, bahkan untuk beberapa orang yang mengenal saya lebih dekat, banyak yang mengatakan bahwa saya termasuk orang yang cukup lugu, dan polos (tanpa bermaksud narsis yaa… ). Tapi kadang sikap saya yang terlalu apa adanya ini seringkali menyulitkan dalam melakukan hubungan dengan beberapa pihak. Ujung-ujung nya saya jadi terlalu berhati-hati kalo ingin bicara atau mengeluarkan ide.

Di satu sisi saya kira hal tersebut cukup positif, namun pada saat tertentu saya seringkali kesulitan, karena tidak terlalu bisa membedakan mana orang yang sedang bertopeng atau tidak di depan saya. It’s my strength and also my weakness… yah, di satu sisi membuat saya jarang berprasangka buruk dengan orang lain, namun di sisi lain ada kerugian nya: GAMPANG DIKIBULIN…. Hahahahaa….

Tapiiiii…. Saya selalu merasa bahwa menjadi apa adanya adalah #pencitraan saya dan juga memang saya yang memang “dari sononya” udah gitu. Maka nya maaf juga kalo yang membaca tulisan saya suka bosan, soalnya yang di omongin suka itu-itu aja. Hahahaha….. Ada satu keyakinan kuat dalam diri saya, bahwa jika kita berusaha menjadi diri kita sendiri, jujur dengan apa yang kita keluarkan, maka saya kira orang akan dengan senang hati menerima kita apa adanya. Buat yang tidak bisa menerima, biarkanlah mereka apa adanya mereka, karena toh kita tidak dapat menyenangkan semua orang, begitupun tidak semua orang bisa “click: atau “cocok” dengan kita.

Jadi, daripada dipaksakan, lebih baik kita sepakat untuk tidak sepakat, saya kira dengan membiarkan keberagaman tersebut justru dunia ini akan terasa lebih indah. Tidak men “judge” apa yang dilakukan oleh orang lain dengan ukuran kita, saya kira lebih bijak, daripada kita menjadi “polisi” di segala tindak tanduk orang, namun kita juga tidak sempurna bagi semua orang. Wah.. wah… jadi ngelantur ngomong nya ya? Hehehehe…. Yah, pokok nya satu tips dari saya:

Selalu berprasangka baik, selalu apa adanya, dan selalu memiliki mindset positif, maka #pencitraan kita akan dengan sendiri nya menjadi positif juga.

Sumber gambar:

No comments:

Post a Comment